Monday, May 10, 2021

PENTINGNYA KIE KEFARMASIAN ( KOMUNIKASI, INFORMASI, EDUKASI )

PENTINGNYA KIE FARMASI
KIE ( Komunikasi, Informasi, Edukasi ) Sebagai metode edukasi pengobatan secara tatap muka atau wawancara, ialah salah satu bentuk pelayanan kefarmasian dalam usaha untuk meningkatkan wawasan dan pemahaman pasien dlm penggunaan obat. Tenaga kefarmasian baik di RS maupun di sarana pelayanan kesehatan lain, berkewajiban menjamin bahwa pasien mengerti dan dapat memahami serta patuh dlm penggunaan obat sehingga diharapkan dpt meningkatkan penggunaan obat secara rasional. Maka itu tenaga kefarmasian perlu mengembangkan keterampilan dlm menyampaikan informasi dan memberi motivasi supaya pasien dpt mematuhi dan memahami penggunaan obatnya terutama untuk pasien geriatri, pediatri dan pasien yang baru pulang dari RS serta pasien yang menggunakan obat dlm jangka wktu yg ckp lama terutama dlm penggunaan obat obat tertentu contohnya Kardiovaskuler, diabetes, TBC, asma, dan lain lain.
Seorang Farmasis harus selalu aktif melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi ( KIE ) mengenai obat sehingga tujuan teraupi pengobatan dapat tercapai dengan baik dan membuat pasien merasa aman dan tenang dengan obat yang dibeli




PRINSIP LANGKAH KIE

Prinsip yang harus dilakukan atau diperhatikan dlm pelaksanaan KIE :
1. Memperlakukan Customer/Klien dengan ramah/sopan
2. Menghargai dan memahami setiap klien
3. memberikan penjelasan dengan bahasa yang mudah dimengeri 

KIE MEMPUNYAI TEKHNIK DAN METODE YANG BERBEDA BEDA PADA PEMILIHAN OBAT SESUAI KEBUTUHAN

a. Pasien yang memilih obat obat bebas, seorang farmasis harus dpt membantu memilihkan terhadao keadaan pasien yang memiliki kesulitan tentang obat yang terselesaikan atau penyakit tidak sembuh-sembuh, pasien enggan menyatakan masalah yang sebenernya, dan enggan melaporkan efek samping obat serta melakukan medication error
b. Pasien rawat jalan, Untuk pasien rawat jalan di RS atau di puskes kita bisa menggunakan metode prime question tekhnique termasuk untuk pasien dgn kasus akut dan kronis

Sumber : Buku pelayanan farmasi jilid 2

0 comments:

Post a Comment